Membaca Dinamika Islamofobia Pasca Kemenangan Taliban

636 kali dibaca

Berbicara mengenai Taliban rasanya selalu menarik, karena banyak sisi unik atau fakta yang hangat untuk dikulik-kulik. Atensi dan intensinya pun menjamur di segala penjuru dunia. Agaknya, hal ini seperti bom waktu yang meledak dengan begitu dahsyatnya. Sehingga memantik segala perhatian dan analisis yang mengikutinya.

Taliban, yang nota bene salah satu bagian dari kelompok muslim, menjadi fokus diskursus hangat tersendiri. Hal ini dikarenakan label agama Islam yang melekat pada tubuh Taliban, baik dari sisi organisasi, anggota, tokoh, hingga sistem yang digunakannya. Sehingga faktanya, Taliban bagi sebagian orang dianggap sebagai representasi Islam ekstremis-radikalis besar yang ada di Timur Tengah. Terlebih,Timur Tengah sendiri adalah kawasan yang selalu disorot dunia, karena di kawasan Islam menjadi agama mayoritas yang sangat mendominasi (sosial, kultur, hukum, pendidikan), sekaligus dianggap sebagai basis kelompok struktural (organisasi) Islam ekstremis-radikalis dan atau kelompok teroris.

Advertisements

Menyoal lebih jauh perihal identitas Islam yang melekat pada Taliban, tentunya akan timbul berbagai tanda tanya. Seperti apa Islam yang dipahami dan dijalankan oleh Taliban? Bagaimana Taliban menyikapi orientasi politik dengan relasi pemahaman Islamnya? Dan, tentu, apa impact bagi agama Islam pasca-kemenangan Taliban di Afghanistan?

Tanda tanya-tanda tanya tersebut tentu sangat melekat dan berkaitan, setidaknya karena dua hal. Pertama, seperti yang sudah disinggung di atas, karena label identitas Islam melekat pada Taliban. Kedua, karena Islam sendiri tidak hanya direpresentasikan oleh Taliban, sehingga apa yang dilakukan dan dicapai oleh Taliban, juga berdampak pada umat muslim lain yang nota bene juga representasi dari Islam itu sendiri.

Dan tetap saja pada ujung atau puncaknya hari ini, kemenangan Taliban bagi sebagian pihak dianggap sebagai sebuah capaian positif, dan bagi sebagaian yang lain dinilai sebagai sebuah problematik, yang mana stereotipnya seperti apa sejarah dari Taliban, apa yang dilakukan Taliban, dan orientasi Taliban selalu memiliki garis merah pada pemaknaan keagamaan Islam yang negatif. Sekiranya inilah problematik terhangat jika ada kelompok ekstremis-radikalis dan atau teroris di Timur Tengah yang eksis atau memenangi (klaim) peperangan, seperti yang pernah dicatat sejarah perihal kemunculan ISIS dan Al-Qaeda, yang ujung-ujungnya berimplikasi pada citra agama Islam itu sendiri.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan