Meluruskan Anarkisme

1,954 kali dibaca

Selama ini kita dijerumuskan pada pemahaman konsep nonkritis, bahwa anarkisme adalah paham kekerasan dan kekacauan. Anarki dikategorikan sebagai laku kriminal, yang melahirkan kekacauan, kebrutalan, dan beragam aksi individu maupun masyarakat yang antidamai.

Padahal, dalam makna yang sebenarnya, anarkisme merupakan paham politik kebebasan individu maupun kelompok, tanpa hierarki kekuasaan maupun negara. Yang terjadi tak jauh berbeda dengan istilah radikalisme dan radikal yang selama ini dipandamg sebagai paham dan aksi kekerasan. Padahal, sebenarnya radikalisme adalah paham untuk mencari kebenaran hingga ke akar-akarnya, radiks, menemukan puncak kebenaran yang hakiki.

Advertisements

Pada kesempatan ini, kita akan berdiskusi soal arti dan tujuan sebenarnya dari filsafat politik anarkisme. Sebagai bagian dari pembentukan nilai anarkisme yang sesungguhnya, termasuk juga untuk membangun aliansi pemikiran dalam khazanah ilmu pengetahuan. Agar makna anarkisme kembali kepada arti awal, tidak semata berkelindan dalam dunia kekacauan dan kekerasan.

Anarkisme sebagai paham filsafat politik mempunyai nilai sosial yang perlu didiskusikan. Bukan untuk memaksakan paham ini dalam kehidupan bermasyarakat, akan tetapi untuk meletakkan makna yang mungkin dapat dijadikan asas dalam mengambil nilai kebijakan. Diperlukan analisa non a priori terhadap proanarkisme, sebagaimana dibutuhkan juga dialektik non a priori kepada proanarkisme. Dalam bahasa santri disebut sebagai paham “khairul umur ausathuha,” sebaik-baiknya perkara adalah yang biasa-biasa saja.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan