Megengan, Poso, dan Corona

4,091 kali dibaca

Seperti biasa, beberapa hari menjelang bulan suci Ramadan, para ibu di desa saya sibuk menyiapkan paket makanan untuk diantar kepada tetangga terdekat. Tradisi membagikan makanan ini oleh masyakat Jawa disebut dengan Megengan. Beberapa orang meninterpretasikan Megengan dengan kata Meng-Ageng-ageng, atau membesar-besarkan. Hal ini bermakna bahwa Megengan adalah manifestasi luapan rasa suka cita masyarakat Jawa dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Di sisi lain, bila dilihat dari akar katanya, Megengan berasal dari kata Megeng, yang berarti menahan. Hal ini menjadi simbol dan pengingat bagi masyarakat Jawa untuk mulai menahan diri dari hal-hal yang tidak semestinya dilakukan pada hari-hari menjelang puasa, dan selama menjalankan puasa.

Megeng, yang berarti menahan, mempunyai korelasi kuat dengan puasa. Dalam Bahasa Jawa, puasa disebut posoPoso sendiri adalah akronim dari ngeposne roso yang bermakna menahan rasa. Rentetan antara Megengan dan puasa berujung pada upaya menahan nafsu itu sendiri. Saya tidak akan membahas bagaimana sejarah Megengan yang menurut para ahli adalah hasil akulturasi dari kebudayaan tua Jawa dan Islam tersebut. Saya tiba-tiba saja tertarik untuk menarik garis lurus antara konsep menahan nafsu, dan juga fenomena Corona yang sedang menyelimuti Bumi kita ini.

Advertisements

***

Berbincang soal nafsu, menjadikan saya teringat pada konsep nafsu yang disodorkan Mbah Sandi, seorang sesepuh dari Desa Pelem, Tulungagung. Ia mengatakan bahwa nafsu manusia melekat pada panca indera yang ia sebut sebagai panggodo, pangrungu, pangucap, paningal, dan pangroso. Hubungan antara nafsu dan panca indera juga diperinci dalam Serat Wulang Reh. Disebutkan di sana bahwa ada empat jenis nafsu yang keluar dari panca indera manusia, yaitu aluwamah, amarah, supiah, dan mutmainah. Dijelaskan pula bahwa nafsu aluwamah (lawwamah) adalah nafsu yang berasal dari perut dan keluar melalui mulut (pangucap). Nafsu ini disimbolkan dengan hati yang berwarna gelap/hitam, dan merupakan sumber dari rasa lapar, haus, dan kantuk.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan