Mbah Arwani, Promotor Qiraat Sab’ah di Indonesia

3,758 kali dibaca

Salah satu ulama besar, alim, dan amil di Indonesia, khususnya dalam bidang Al-Quran dan qiraat adalah KH Muhammad Arwani Amin, yang lebih dikenal dengan sapaan Mbah Arwani Kudus. Bisa dibilang, Mbah Arwani Kudus adalah promotor dalam ngaji dan kajian (belajar) qiraat sab’ah di Indonesia.

Meskipun, tidak bisa dinafikan, jauh sebelumnya, ngaji dan kajian tentang qiraat sab’ah sudah ada di Indonesia, salah satunya di Tebuireng, Jombang dan al Munawwir, Yogyakarta. Akan tetapi, Mbah Arwani-lah yang memiliki kontribusi besar dalam membumikan qiraat sab’ah di kalangan yang lebih luas. Termasuk, dalam kurun empat dekade ini, karya dan keteladanannya mempengaruhi pembelajaran qiraat sab’ah di Indonesia.

Advertisements

Perjalanan Mbah Arwani menjadi ulama besar bidang qiraat sab’ah tidaklah enteng dan mulus begitu saja. Perjalanan nyantrinya yang dilalui untuk menimba ilmu begitu panjang. Mbah Arwani sendiri nyantri dari satu pesantren ke pesantren yang lain, yang jika dipetakan mencakup di tiga provinsi, yakni secara berurutan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Dalam proses mondok, Mbah Arwani sendiri adalah santri yang cerdas. Kecerdasan Mbah Arwani setidaknya sudah melekat sedari kecil. Hal tersebut salah satunya tidak terlepas dari riyadhah kedua orang tuanya. Ketika Mbah Arwani dalam kandungan, kedua orang tuanya seringkali mengkhatamkan membaca Al-Quran sekalipun tidak hafal (hafiz).

Perjalanan Menuntut Ilmu

KH Muhammad Arwani Amin (Mbah Arwani Kudus) lahir pada 5 September 1905 atau 5 Rajab 1323 H di Madureksan, Kudus, Jawa Tengah. Kedua orang tuanya, pasangan H Amin Said dan Hj Wanifah, tergolong orang-orang yang saleh-salehah dan begitu mencintai Al-Quran.

Mbah Arwani sendiri merupakan anak kedua dari 12 bersaudara, yang tiga di antaranya menjadi ahlul quran (hafiz), salah satunya adalah Mbah Arwani. Lantas, jika dirunut nasabnya ke atas melalui jalur ayah, maka akan sampai pada ulama-ulama yang zuhud, salah satunya adalah KH Imam Haramain (kakek). Sedangkan, jika dirunut melalui jalur ibu, maka akan sampai pada salah satu pahlawan nasional, yakni Pangeran Diponegoro.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

4 Replies to “Mbah Arwani, Promotor Qiraat Sab’ah di Indonesia”

Tinggalkan Balasan