Lelaki yang Menjemur Pakaian

882 kali dibaca

Pagi itu Matahari bersinar malu-malu. Langit lebih dominan berwarna kelabu, tak seperti kemarin yang sinarnya sangat terik meski baru jam lima lewat.

Tak seperti hari biasanya, Minggu adalah hari di mana para penghuni kompleks perumahan Kalirejo bangun telat. Terutama para istri yang menyempatkan diri untuk bermalas-malasan di hari libur itu. Bagaimana tidak? Enam hari mereka mengurus rumah, apakah tidak ada hari libur buat mereka? Yang benar saja.

Advertisements

Hari Minggu adalah hari kemerdekaan istri dan ibu-ibu rumah tangga dari rutinitas yang selama enam hari mengungkung mereka. Setidaknya, begitulah konsensus itu terjalin di antara penghuni kompleks perumahan Kalirejo itu. Mereka sepakat untuk membuat agenda acara bagi para istri dan ibu rumah tangga setiap hari Minggu.

Minggu pertama di awal bulan, para istri wajib mengikuti acara jalan-jalan di alun-alun kota. Mereka di sana juga akan menikmati berbagai kuliner yang dijajakan dalam acara car free day kota.

Minggu kedua, para istri memiliki agenda untuk berbelanja bersama di pusat perbelanjaan kota. Mereka diagendakan sibuk memilih dan membeli segala kebutuhan. Tapi tidak hanya untuk mereka sendiri. Agenda belanja itu murni untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, dari sembako, pakaian anak dan suami, hingga peralatan make up yang sudah pasti dibutuhkan kaum istri.

Minggu ketiga, para istri dan ibu-ibu rumah tangga kompleks perumahan Kalirejo memiliki agenda arisan. Ya. Selain arisan, tentu acara tersebut menjadi ajang pamer masakan. Begitupun dengan Minggu keempat alias minggu terakhir dalam sebulan. Para istri memiliki agenda besar, yaitu berkumpul di taman kompleks sembari membawa anak-anak mereka. Di sana mereka berbagi cerita tentang suami mereka. Rata-rata pendapat mereka tentang seorang suami sama, yaitu manusia pemalas yang harus diberi pelajaran di hari Minggu.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan