Ki Battangan, Tokoh Legenda Masyarakat Madura

2,466 kali dibaca

Ramadhan tahun lalu, saya dan salah seorang teman menghampiri beberapa nara sumber untuk meminta informasi ihwal sosok Ki Battangan. Sosok yang legendaris, keramat, sakti, berkaromah, dan masyhur di kalangan orang Gapura Timur, Sumenep, Madura. Tentunya, nara sumber yang kami temui adalah mereka yang memiliki kaitan dengan Ki Battangan; baik dari segi nasab, keguruan, maupun lainnya.

Sosok Ki Battangan menjadi legenda masyhur di kalangan masyarakat Gapura Timur. Sebab, karomah dan kewalian Ki Battangan sudah melekat di desa yang berjarak 4 Kilometer dari kantor Kecamatan Gapura tersebut. Bahkan, sosoknya masih kerap menjadi porsi pembicaraan yang kian dinikmati, termasuk dalam tongkrongan pemuda desa sendiri.

Advertisements

Dalam beberapa riwayat disebutkn, Ki Battangan memiliki keturunan yang terbilang keramat. Salah satunya adalah Ki Ancaka, sosok yang sampai saat ini makamnya masih sering menjadi tempat ritual masyarakat sekitar, seperti rokat, istighasah, dan lainnya.

Bahkan, di tempat tersebut —biasanya satu tahun sekali— rutin digelar dzikrul ghafilin atau istighasah kubra se-Madura. Setiap setengah bulan sekali, asta Ki Ancaka juga dijadikan tempat istighasah bersama masyarakat; baik dari dalam maupun luar kampung. Dalam sebagian riwayat juga disebutkan bahwa Ki Battangan juga memiliki keturunan bernama Ki Qaffal.

Lantas, apa yang membuat Ki Battangan menjadi sosok masyhur dan keramat?

Nama asli Ki Battangan adalah Ki Qabul. Nama Ki Battangan sendiri diambil dari julukan atas jasa-jasanya. Sebenarnya, Battangan merupakan sebuah akronim bahasa Madura, yang diambil dari dua kata; yakni arabhat (merawat) dan tanang kanan (tangan kanan), kemudian lahirlah akronim bhattangan. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi merawat hutan dengan menggunakan tangan kanan. Uniknya, dalam melakukan hal tersebut Ki Battangan hanya menggunakan tangan telanjang, tanpa arit atau alat apa pun.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan