SEPERTI KOPI
Seperti kopi
; semakin sering kau menyentuh bibir ini
Menyesap semakin dalam
Maka yang berputar di ingatan adalah masa kelam.
Karena sebenarnya aku tersiksa
Dengan kecupanmu yang sebentar saja.
2019.
MUASAL RENGKUHAN
Bila wajahku kembali bertandang di atap rumahmu
Ingin aku rapal mantra
Sebelum perdamaian kita dan kata terealita
Sayangnya, aku amnesia bertuhan bahasa
Acapkali akan aku patahkan kesuraman
Yang sempat hinggap pada caramu merengkuh pandangan
Agar di pelipis kisah
Aku dan kamu tak tinggal sejarah
Sebab aku mana sudi
Jika engkau yang menyelamatkan hati
Harus tanpa aku bercumbu diri
Pada negeri ketuhanan puisi
2018.
PUISI PALING SEPI
Puisiku selalu tentangmu
Sejak kata-kata tak mampu
Kulisankan, lalu aku tuliskan
Dengan ayunan keadaan
Engkau adalah pena bagiku
Dengan tinta saripati rindu
Yang tak pernah kemarau
Sejak mula mata kita bertemu
Seumpama kau air
Maka aku adalah alur
Yang akan mengantarmu hingga akhir
Seumpama kau doa
Maka aku airmata
Yang akan menghaturkanmu pada
Sang pencipta
Kelak, jika kita tiada
Izinkan anak cucu kita
Mendengarkan puisi ini
Dengan irama paling sepi.
2019.
SEGALA MUSIM
Hujan.
Di mana saat aku butuh
pelukan ketika tubuh kedinginan
Kemarau.
di mana saat aku gersang
menunggu kedatangan
Gugur.
di mana saat aku jatuh
mendatangi pertemuan
Salju.