Keakraban 1 Muharam dengan Santri Alumni Al-Huda

953 kali dibaca

Hari Sabtu, 30 Juli 2022 yang bertepatan dengan 1 Muharam 1444 Hijriah, Forum Komunikasi Alumni Al-Huda (Fokada) mengadakan temu alumni akbar. Temu alumni ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan di halaman Pondok Pesantren Miftahul Huda, Pangabasen, Gapura Timur, Gapura, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Fokada pusat mengundang seluruh santri Al-Huda, mulai dari angkatan yang paling tua hingga santri yang paling muda. Fokada juga mengundang Kiai M Faizi, M.Hum, yang merupakan penyair, esais, penulis, dan pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah daerah Al-Furqan Guluk-Guluk, Sumenep.  Kiai M Faizi diundang sebagai penceramah sekaligus memberikan petuah-petuah agung kepada para alumni yang hadir.

Advertisements

Bukan susuatu yang baru lagi bagi keluarga besar Fokada, sebab ketika datang 1 Muharam di setiap tahunnya memang selalu mengadakan acara yang cukup fantastik. Walaupun, dua tahun sebelumnya sempat tidak terealisai sebab adanya Covid-19. Tapi tidak dengan kali ini. Ketua Fokada, Ibu Nyai Fithratul Qayyimah beserta panitia yang lain merasa bangga sekali karena acara temu alumni akbar pada kesempatan pagi tadi berjalan sesuai dengan harapan.

“Lebih dari seribu tiga ratus undangan yang tersebar, tapi alhamdulillah, tujuh puluh lima persen dari mereka-mereka para alumni semangat hadir memenuhi undangan Fokada tahun ini,” jelas Itsnaini, anggota divisi jaringan Fokada.

Bertahun-tahun sudah keakraban Fokada dengan datangnya tahun baru Islam. Tahun ini juga di tahun-tahun sebelumnya, tiap 1 Muharram menjadi alarm penanda bagi para alumni yang sempat mengenyam pendidikannya di Pondok Pesantren Miftahul Huda untuk berkumpul.

Acara yang dimeriahkan oleh hadrah Al-Banjari Annida itu berlangsung tertib, sahaja, di kala Kiai  Nawawi mengawali acara temu alumni dengan memimpin bacaan tahlil dan pembacaan selawat. Begitu pula ketika pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda KH M Mukhtar memberikan sambutan.

Dalam sambutannya, KH M Mukhtar sedikit menjelaskan tentang inti sari dari cita-cita pendiri pondok KH Husamuddin, hingga terwujud menjadi gedung madrasah. “Setelah berwujud itulah kita-kita ini bisa menjadikan orang lain berbuat kebaikan atas dasar cita-cita yang manis itu,” katanya.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan