Jodoh Sejati
Pertanyaan yang paling membuat Zainudin resah dalam hidupnya selama ini adalah hal yang berkaitan dengan statusnya yang masih lajang. “Kapan menikah?” yang kadang ditambahi nasihat-nasihat yang menurutnya sudah basi adalah pertanyaan yang kerap menerornya. Pertanyaan serupa menyerbu dari berbagai penjuru, seperti “Eling umur, segera menikah! Tunggu apa lagi? Tunggu dunia kiamat?” “Menikah itu untuk menjauhkan diri dari zina, segeralah…” “Nggak usah bingung, takut nggak ada modal. Allah pasti akan menurunkan rezekinya.”
Selain nasihat, Zain juga kerap mendapatkan beberapa ledekan karena statusnya itu. “Sudah kepala tiga, kenapa nggak menikah? Tidak laku?” “Menikah kok nunggu mapan, mapan itu ya di kasur. Atau jangan-jangan kamu kelainan, Zain?” Semprul! “Kenapa nggak segera nikah? Ada gangguan kesehatan di anggota tubuhmu?”
Kadang Zain merasa pertanyaan dan ledekan teman-temannya sudah kelewatan. Kepala Zain cenut-cenut dengan rentetan teror tersebut. Biasanya Zain menggerutu, “Siapa yang tak ingin menikah? Siapa yang tak ingin berumah tangga? Aku manusia normal! Tidak perlu grusa–grusu. Memang apa urusanmu! Apakah mungkin, kamu yang memberi susu atau pampers untuk anakku nanti! Aku memang belum siap untuk saat ini. Itu saja!”
Comments