Jalan Bagus

1,250 kali dibaca

“Jangan merusak ibadah kita. Ikhlaslah dalam mengajar. Rezeki itu mengikuti keikhlasan dan kealiman seseorang.” Perkataan itu keluar dari bibir Mbah Su.

Sebenarnya Bagus sudah tuli dengan omongan orang-orang yang menghantamnya. Tidak ada waktu untuk sakit hati. Bagi Bagus, waktu itu terlalu berharga jika dihabiskan untuk memikirkan omong kosong orang-orang. Mengajar adalah jalan hidupnya. Perkataan Mak Rah, telah tertanam di hatinya.

Advertisements

“Mengajar itu suatu pekerjaan yang paling mulia. Terlalu murah sekali jika amaliyah jariyah yang kekal ditukarkan dengan harta dunia yang tidak ada seratus tahun.”

***

Sinar mentari merambah muka bumi mengangkat embun-embun ke angkasa. Menghangatkan semangat makhluk hidup yang disentuhnya. Suara panggilan Mak Rah menyibak suara kambing yang mengembek.

“Gus… lekas siapkan buku-bukumu. Katanya kamu ada jam kuliah.”

“Ya Bu. Sudah saya siapkan semua. Ini saya mau berangkat.”

Setelah mengecup tangan hangat Emaknya, dikayuhlah sepeda Bagus. Bagus dengan sepedanya menyusuri jalan yang membelah hamparan sawah-sawah kering. Kekeringan di sawah itu menimbulkan telo, retakan-retakan, yang lebar. Angin mendorongnya ke arah utara menuju jalan raya provinsi.  Ada panggilan yang menghentikan putaran roda sepeda Bagus.

“Gus… Bagus….” Panggilan Mbah Sudarmawan dari tengah sawah mengalun.

Bagus mengerem sepeda dengan kakinya. Rem sepedanya itu sudah lama putus. Tak ada kehendak Bagus untuk membenahinya.

“Assalamualaikum, Ya Mbah Su. Ada perlu dengan saya?”

“Saya dengar kamu tahun ini lulus dari IAIN Kediri. TPA Al-Huda, di musala saya sedang butuh guru mengaji, jika berminat nanti asar kamu bisa langsung mengajar di musala ya?”

“Saya coba pikirkan dan minta izin sama Emak.”

“Kemarin, saya sudah bertemu emakmu. Katanya suruh tanya langsung kepada kamu. Nanti datang ke Musala Al-Huda ya? Anak-anak yang ngaji semakin banyak. Saya dan Mbah Saroh sudah kewalahan mengajar mengaji. Ini juga ada program dari pemerintah untuk mendapatkan bantuan madin harus ada guru mengaji yang lulusan S-1.”

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan