Infontainment dalam Pandangan Islam

863 kali dibaca

Sekarang ini kita hidup di zaman modern, di mana sajian media menjadi santapan sehari-hari masyarakat Indonesia, baik melalui televisi maupun media sosial seperti youtube, facebook, twitter, instagram, dan lain sebagainya. Acara-acara yang disuguhkan kepada publik pun menjadi beragam mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial-politik, budaya bahkan sampai hiburan. Tidak hanya itu, selain menyuguhkan menu-menu pencerahan, ada juga yang menyesatkan, satu di antaranya adalah isi berita pada infotainment.

Walaupun pada umumnya tidak semua infotainment itu menyesatkan, tetapi paling tidak berita-berita yang disampaikan itu bersifat menggunjing, membuka aib sesama, atau membongkar aib sendiri di depan publik. Hal itu dinyatakan sebagai perbuatan yang menyesatkan. Bahkan yang paling menyesatkan lagi adalah sebagian selebriti memanfaatkan hal ini untuk mendongkrak popularitas pribadinya walau harus membuka aib sendirinya dan keluarganya. Memang zaman ini sudah keterlaluan sampai-sampai aib sendiri pun dijadikan bahan untuk dijual demi mendapatkan keuntungan.

Advertisements

Adapun soal menggunjing, mengolok-olok, apalagi mencari kesalahan orang lain, jangankan di depan publik, bahkan bukan di depan publik pun dilarang oleh agama Islam. Hal ini berdasarkan pada firman Allah SWT.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلْأَلْقَٰبِ ۖ بِئْسَ ٱلِٱسْمُ ٱلْفُسُوقُ بَعْدَ ٱلْإِيمَٰنِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ ۝ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ ۝

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim (11). Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang (12).”{Q.S Al-Hujurat :11-12}

Halaman: 1 2 Show All

One Reply to “Infontainment dalam Pandangan Islam”

Tinggalkan Balasan