Imajinasi Saintek pada Anak-anak Muslim

1,474 kali dibaca

Pada Oktober 2021 kemarin, sebuah film animasi islami baru saja rilis: Nussa Rara. Nussa Rara menceritakan dinamika sekolah kakak beradik muslim usia SD. Nussa, sang kakak, merasa tersaingi oleh anak baru di sekolahnya karena modal dan teknologi roket tugas sekolah miliknya lebih canggih daripada miliknya.

Nussa tidak terima bila ia harus turun ranking di sekolah karena selisih perolehan nilai akiibat roketnya yang kurang canggih. Nussa kekeuh dan terus berikhtiar dengan bahan-bahan seadanya.

Advertisements

Nussa dan Rara digambarkan sebagai sosok kakak beradik dengan atribut muslim tulen: menggunakan baju gamis, tertutup, turban di kepala, hijab, dan perangai ucapan yang sedemikian memukau.

Di islami.co, Nussa Rara pernah menuai polemik. Sebagian ada yang mengatakan kalau animasi ini mengandung ideologi Islam sayap kanan. Tudingan ini dilayangkan atas dasar lacakan mereka pada tim di balik layar Nussa Rara. Yang paling membuat resah mereka adalah, animasi Nussa Rara mendapat jam tayang primer di salah satu stasiun televisi di Indonesia ―membuat jangkauan penonton Nussa Rara lebih luas.

Sebagian kalangan lain percaya bahwa Nussa Rara tidak berpihak pada kubu Islam manapun, dan murni bermaksud menyajikan tayangan akhlakul karimah pada anak-anak muslim secara umum. Kalangan ini menyakini, beragam tudingan pada animasi Nussa Rara hanyalah sinisme terhadap kualitas animasi yang belum pernah digapai oleh para pengkritiknya.

Kalangan yang pertama, umumnya membaca Nussa Rara melalui kacamata cultural studies yang menghendaki adanya pembacaan kritis pada detail, simbol, gerak-gerik, konstruk wacana dan orientasi sehalus apapun yang tersemat dalam sebuah film. Bidikan utama kalangan ini adalah membongkar ‘ideologi’ di balik sesuatu (film, teks, musik, visual, dll).

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan