Ideologi Sekolah dan Ketaksetaraan Struktur Sosial

2,078 kali dibaca

Eksistensi sekolah dalam dunia pendidikan di berbagai negara menjadi suatu hal yang niscaya. Sekolah menjadi institusi yang menunjang dalam mengembangkan pengetahuan sumber daya manusianya. Sekolah adalah bangunan dasar dari segala aspek kehidupan dalam memberdayakan sumber daya manusia.

Buku ini secara kritis mencoba untuk merefleksikan rekonstruksi pemikiran dan eksistensi sekolah dalam kehidupan keseharian. Di dalamnya dijelaskan sekolah memiliki paradigma yang dibangun di tengah masyarakat. Ketidaksetaraan tersebut disebabkan oleh faktor politik, ekonomi, dan budaya masyarakat yang sangat kental.

Advertisements

Menurut penjelasan buku ini, sekolah kini menjadi perbedaan kelas di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Karena sekolah di Indonesia cenderung dipersepsi sebagai tempat luhur, sementara guru dipersepsi sebagai profesi mulia “pahlawan tanpa tanda jasa”.

Kontruksi normatif semacam ini seringkali lebih merupakan ilusi, yang menyembunyikan fakta bahwa sekolah pada dasarnya adalah institusi yang mencerminkan ketaksetaraan dalam masyarakatnya. Sekolah adalah arena pacu, yang kelas-kelas sosial di dalam masyarakat menempati baris terdepan dalam struktur sosial yang timpang (hal. 12)

Keterlibatan guru dalam proses penanaman ideologi di sekolah sangat dirasakan karena pendidikan bukanlah upaya bebas nilai. Guru sebagai bagian dari institusi terlibat dalam tindakan politik baik disadari atau tidak.

Dalam hal ini, pendidik tidak dapat sepenuhnya memisahkan aktivitas pendidikan dari campur tangan respons institusi yang timpang dan juga bentuk bentuk kesadaran yang didominasi perekonomian industrial yang sedang melaju pesat seperti di masa kita.

Karenanya, sekolah dalam pandangan sosiolog Inggris tidak hanya memperoses individu tetapi juga pengetahuan. William menyebutkan, sekolah bertindak sebagai agen hegemoni kultural dan ideologi, sebagai agen selektif tradisi dan integrasi kultural (hal. 61)

Kemajuan sekolah dengan beragam latar belakang keunggulan di dalamnya sebenarnya telah dipengaruhi oleh politik, ekonomi,  budaya, dan faktor-faktor lain di dalamnya. Seperti telah kita saksikan dengan seksama, semakin banyak yang mengakui bahwa di tengah masyarakat industri maju, sekolah hanya melayani kelas sosial  tertentu dan mengabaikan kelas-kelas lainnya (hal.98)

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan