IBUKU SEORANG PENJAHIT

1,370 kali dibaca

ZIARAH KUBUR
; Ayah

Atas nama-nama huruf
kumulai dengan bismillah
Sampai ke halaman tiga Yasin
Bacaan demi bacaan seperti menyapaku
Dan atas ziarah ini, kita dipertemukan
Meski dalam jarak yang berlainan
Semoga atas doa-doa ini
Dirimu akan baik-baik saja
Aku akan selalu menjumpaimu
dengan bacaan Fatihah

Advertisements

Giliyang, 2021.

KE PANTAI MALAM HARI

Setiap aku ke pantai
Ombak selalu memperkenalkan diri padaku
Bahwa hidup adalah arus gelombang
Yang selalu bercakap-cakap dengan pantai

Pohon juga memperkenalkan diri padaku
Bahwa hidup adalah daun yang gugur
Bisa karena angin, bisa karena kering
Atau karena sengaja meninggalkan reranting

2020.

IBUKU SEORANG PENJAHIT

Ibuku seorang penjahit
Ia gemar memainkan kaki dan tangannya
Untuk memulai tugasnya

Setiap harinya, ia selalu disibukkan
dengan pakaian-pakaian
Seperti baju, celana, sarung, dan dasteran

Sebagai seorang penjahit
Ia murah tersenyum kepada pengunjung
Baik perempuan atau pun laki-laki

Ibu selalu mengerjakan tugasnya dengan baik
Sesuai keinginan orang-orang
Memperbaiki pakaian yang kadang kegemukan

2020.

PANORAMA AMPANGAN

Jalan berkelok dengan berwarna keindahan
Menghiasi matahari terbit dari matamu
Sejuk udara berlarian ke tubuh kita
Menyelimuti hari ke sebatas cakrawala

Di tepian tebing
Kita menikmati Payakumbuh
Mata kita memandang ke arah kota-kota
Udara semakin membujuk kita
Mencintai segala keindahannya

Kita menuntaskan hari di sini
Menjemput malam, saat kota-kota
menyalakan terang
Menyalakan berbagai kepastian
Pada rindu kita yang semakin benderang

Sumenep, 20 Desember 2020.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan