HP Baru untuk Eki

2,083 kali dibaca

Dua ekor sapi milik orang tua Eki telah terjual untuk operasi usus buntu ibunya. Kesedihan itu ditambah dengan permasalahan belajarnya di sekolah. Imbas dari pandemi yang tak kunjung selesai ini pembelajaran dilaksanakan secara daring. Keadaan seperti ini mengharuskan setiap siswa memiliki HP agar tidak ketinggalan pelajaran.

Dan inilah kesedihan Eki berikutnya: HP-nya rusak beberapa hari yang lalu dan tukang servis pun telah angkat tangan, tak mampu membenahi. Selain itu, ia tak berani meminta HP pada bapaknya yang sedang dilanda musibah begini.

Advertisements

Waktu pun terus berputar. Sementara para siswa belajar di rumah, para guru masih rutin berangkat ke sekolah melaksanakan pembelajaran secara on line. Pak Salam dan Pak Abdul tengah asyik bercengkerama di gazebo madrasah. Suasana madrasah yang ditanami banyak pepohonan dengan petak-petak taman dipenuhi bunga memang membuat udara tetap sejuk walau mentari sedang bersinar garang.

“Pak Abdul ngajar di kelas 8F?” tanya Pak Salam sembari sibuk antara memelototi HP dan lembar penilaian tugas daring di pangkuannya.

“Kelasnya panjenengan to Pak itu?” Pak Abdul menyahut.

Pak Salam menganggukkan kepala sembari menuliskan sesuatu di kertas jurnal penilaian. “Ada anak yang bermasalah Pak Dul?”

“Ada satu anak yang tak pernah mengumpulkan tugas selama masa pandemi beberapa bulan ini, Pak,” timpal Pak Abdul.

“Siapa Pak namanya? Eki ya?” sahut Pak Salam sambil menatap Pak Abdul dengan muka seriusnya.

“Betul Pak,” jawab Pak Abdul lantang. “Entah ke mana dan kenapa anak itu. Belum pernah mengumpulkan tugas sama sekali selama musim pandemi ini. Mungkin dia mabar, cuih! Bikin jengkel aja anak itu.” Pak Abdul bersungut-sungut.

“Apa Pak Dul? Modar? Astaghfirullaladziiim. Kasar sekali ternyata panjenengan ini ucapannya pada anak didik,” Pak Salam terkejut dan kecewa menyadari sikap rekannya.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan