Fondasi Nalar Khilafah yang Rapuh

1,222 kali dibaca

Buku ini, yang berjudul Islam Yes, Khilafah No! menjelaskan kelemahan khilafah yang sering ditutup-tutupi ketimbang kelebih-kelebihannya yang selalu ditonjolkan. Masyarakat didesain memandang realitas secara parsial. Loyalitasnya minta ampun. Jamak diketahui bahwa penganut ideologi macam ini merasa yakin karena sedikit tahu dan mudah menegasikan kebenaran yang lain karena kurang paham.

Walaupun buku ini fokus menggembosi propaganda khilafah yang ada di bawah komando Taqiyuddin An-Nabhani, pada dasarnya Nadirsyah Hosen, penulis buku ini, mengingatkan bahwa ideologi-ideologi lain cenderung memiliki propaganda serupa: menutup rapat sisi buruknya.

Advertisements

Dalam kasus khilafah, terdapat tiga cara yang dilakukan. Pertama, dari puluhan kitab tarikh yang menjelaskan senarai kekuasaan khilafah, yang ditonjolkan dan dipopulerkan semata penggalan sejarah keemasannya saja. Ini kekeliruan massal yang melibatkan sebagian besar umat Islam. Buku pelajaran sejarah Islam di sekolah, ceramah keagamaan, ataupun buku-buku Islam populer, kutipan kisah yang disuguhkan hanya berkelindan pada aspek kemajuan dan kemakmuran. Keadilan melihat sejarah tidak ada. Tujuan membangkitkan ghirah keislaman tidak cukup uzur untuk menutupi hitam-putih fakta sejarah (hlm 45).

Misal, tentang Harun al-Rasyid. Dia populer sebagai simbol keemasan Islam. Jarang ada yang tahu bahwa dia berkepribadian aneh yang satu waktu tunduk beribadah di masjid, namun di waktu lain berpesta khamar. Bermabuk ria. Di satu saat dia memberikan santunan kepada fakir miskin, namun di lain saat dia membantai keluarga al-Barmaki, wazir kepercayaan keluarga Abbasiyah selama beberapa generasi, tanpa alasan. Dia pula yang mewariskan perang saudara antara kedua anaknya. Sisi gelap khalifah semacam itu yang diungkap dosen senior Monash University ini secara detail.

Kedua, ijtihad dalam Islam tidak mutlak benar. Ia penuh kemungkinan. Khilafah ada dalam ranah ijtihadi. Konsep khilafah yang digerakkan saat ini merupakan formulasi konseptual Taqiyuddin An-Nabhani. Padahal tidak hanya dia yang merumuskan konsep khilafah.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan