Dinamika Santri, Dulu dan Kini

1,135 kali dibaca

Santri adalah sosok yang kehadirannya diharapkan selalu membawa kearifan tengah masyarakat. Dulu dan kini masih seperti itu. Masyarakat juga tidak memandang latar belakang dari para santri, entah itu dari keluarga bangsawan maupun keluarga masyarakat awam.

Setelah selesai menempuh pendidikan di pesantren, seorang santri diharapkan dapat mengajarkan ilmu agama di masyarakat. Banyak lulusan pesantren yang diundang untuk ceramah atau berdakwah di berbagai tempat, bahkan sampai luar negeri. Tak hanya itu, karena dinilai sebagai sosok yang jujur dan dipercaya, tak sedikit santri yang memperoleh tawaran untuk bekerja di banyak tempat atau perusahaan, mislanya.

Advertisements

Lebih dari itu, dapat dikatakan bahwa santri sering juga disebut sebagai calon-calon pemimpin umat, pemimpin bangsa. Pada akhirnya memang banyak tokoh masyarakat atau pemimpin bangsa yang berlatar belakang santri.

Meskipun zaman telah berubah, keberadaan pondok pesantren sebagai tempat santri menuntut ilmu ternyata tak lekang oleh waktu. Jumlah pondok pesantren dan santri terus bertambah dan menyebar di seluruh pelosok Indonesia. Hingga kini, diperkirakan jumlah pondok pesantren, baik yang modern maupun yang salaf, mendekati angka 30.000.

Sementara itu, jumlah santri berdasarkan data Kementerian Agama mencapai lebih dari 5 juta orang untuk santri yang bermukim atau tinggal di pondok. Sedangkan, jika ditambah dengan santri tak bermukim, jumlahnya mendekati 20 juta orang. Dengan populasi pesantren dan santri yang demikian besar, tentu ini akan potensi besar bagi bangsa Indonesia untuk pengembangan sumber daya manusia dalam menyiapkan calon-calon pemimpin masa depan.

Dulu dan Kini

Sejarah mencatat, di masa lalu banyak pondok pesantren yang melahirkan manusia-manusia berkualias, tokoh-tokoh masyarakat, yang memimpin dan menggerakkan masyarakat untuk berjuang merebut kemerdekaan dan kemudian memajukan masyarakat. Namun, karena zaman telah berubah, maka dinamika dan tantangan yang dihadapi santri berbeda pula. Perbedaan ini sangat jelas jika kita perhatikan santri di zaman modern ini.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan