Bila Pesantren Jadi Primadona di Negeri Orang

2,988 kali dibaca

Keikutsertaan lima pesantren dari Jawa Barat pada World Halal Summit (WHS) di Istanbul, Turki, 28 November-1 Desember 2019, mengundang decak kagum dari delegasi negara-negara lain, seperti Inggris, Senegal, Sudan, Palestina, Oman, Pakistan, dan lain-lain. Pesantren di Indonesia mampu menggabungkan pendidikan agama dengan kemandirian ekonomi dan pemberdayaan masyarakat (community building). Itulah yang membuat mereka terkagum-kagum.

Forum WHS adalah konferensi tingkat dunia bagi para pelaku industri halal yang berlangsung setiap tahun. Dalam WHS kali ini, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jawa Barat membawa serta lima koperasi pondok pesantren (koppontren) peserta one pesantren one product (OPOP). Kelima pesantren itu adalah Pesantren Daarut Tauhiid (DT) Kota Bandung, Al-Ashiriyyah Nurul Iman Sejahtera Kabupaten Bogor, Al-Ittifaq Kabupaten Bandung, Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan, dan Fathiyya Al-Idrisiyyah Kabupaten Tasikmalaya.

Advertisements

Dewan Masjid Inggris

Kekaguman memang datang dari delegasi Inggris, Senegal, Sudan, Palestina, Oman, Pakistan, dan lain-lain. Sebab, semua yang hadir dalam ajang pameran World Halal Summit ini ialah perusahaan-perusahaan besar kelas dunia. Namun, stan Jawa Barat justru diisi pesantren produktif.

“Ini menarik, kok yang melakukan bisnis bukan entitas bisnis, tapi lembaga pendidikan. Kok bisa ya pesantren di Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai entitas keagamaan, tapi juga menjadi entitas bisnis atau entitas sosial keagamaan,” ujar Ketua Dewan Masjid Inggris Raya, Necdet Kolca.

Atas dasar itu, pada musim libur tahun depan, Dewan Masjid Inggris Raya berencana mengirim anak-anak muslim Inggris ke pesantren Jabar untuk mempelajari Islam yang peduli pembinaan ekonomi umat. Kolca juga berjanji akan mengabarkan sistem pendidikan pesantren Indonesia yang unik ini ke komunitas Islam Inggris yang jumlahnya terus bertambah.

Kolca menambahkan, selama ini banyak organisasi amal Islam dunia yang memberikan sumbangan kepada lembaga pendidikan keagamaan di negara-negara Afrika. Melalui OPOP ini, dia mendapat informasi unik tentang pesantren di Indonesia. “Saya akan memberitahu para donatur Eropa agar mengalihkan sebagian donasinya ke pesantren di Indonesia,” katanya.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan