Bagaimana Pesantren Menjawab Tantangan Zaman Now

1,029 kali dibaca

Bisa jadi pesantren sedang dan akan terus menjadi kawah candradimuka yang melahirkan sebenar-benarnya manusia, sebaik-baiknya manusia, Insan Kamil. Dengan demikian, pesantren menjadi benteng peradaban manusia di muka bumi. Sehingga peran dan tugas manusia sebagai khalifatullah fil ardl bisa ditunaikan dengan sebaik-baiknya.

Di New York 1997, sebuah momen bersejarah tergelar, pertandingan catur antara juara dunia catur saat itu, Gary Kasparov melawan Komputer Deep Blue. Pertandingan catur ini berlangsung dalam 6 babak. Gary Kasparov pernah menang dan Deep Blue juga pernah menang, serta sisanya remis.

Advertisements

Sekira tahun-tahun itu, saat Bangsa Indonesia begitu kalut dan sibuk dengan urusan runtuhnya Orde Baru dan krisis ekonomi, suatu komisi khusus di Eropa mulai membahas secara serius berdasarkan pandangan etik dan moral; apakah robot dengan kecerdasan buatan boleh menggantikan manusia.

Pada 2021, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memasuki fase kelima, revolusi industri jilid 5, 5G. Era Big Data dan Kecerdasan Buatan ini melahirkan “isme” baru, yaitu datasentrisme atau infosentrisme untuk menandai dan membaca perkembangan zaman now.

Kita lihat, dalam dunia kanak-kanak, drone bisa berbentuk helikopter mainan yang bisa terbang hingga ketinggian tertentu dan bisa dikendalikan oleh anak-anak melalui remote control. Dalam dunia olah raga, drone bisa dilengkapi dengan kamera digital berpresisi tinggi untuk merekam dan menyiarkan secara langsung suatu pertandingan sepak bola dengan kualitas gambar beresolusi tinggi.

Sementara, dalam dunia militer, drone bisa dipersenjatai dengan rudal udara ke udara atau rudal udara ke laut atau rudal udara ke darat dengan kemampuan daya rusak yang sangat besar. Perang di Timur Tengah dewasa ini sungguh menjadi panggung pertempuran antara manusia versus robot pintar yang bisa terbang.

Dalam bidang kedokteran, robot pintar bisa berinteraksi tanya jawab dengan seorang pasien untuk mendiagnosis dan melakukan tindakan pengobatan untuk menyembuhkan pasien tersebut. Hanya, hal ini masih menjadi perdebatan etik dan moral, “Apakah sebuat robot boleh mengobati manusia?”

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan