Bagaimana Orang Bali Memenangi Perang Identitas

1,248 kali dibaca

Bali yang kita kenal kini nyaris identik dengan Hindu dan pariwisata. Jika kita menyebut nama Bali, maka kata asosiatif yang muncul dalam benak kita adalah Hindu dan pariwisata. Tapi sesungguhnya belumlah lama identitas itu, atau penanda itu, terbentuk. Apa yang sesungguhnya terjadi di pulau berjuluk “Surga Terakhir” itu?

Buku karya Michel Picard, Kebalian: Konstruksi Dialogis Identitas Bali, ini menguraikan dengan gamblang apa yang terjadi di Pulau Bali hingga terbentuk idenditas kebalian yang kita kenal kini.

Advertisements

Picard, ilmuwan berkebangsaan Prancis ini memang tekun melakukan penelitian di Bali sejak awal 1970-an. Banyak karyanya yang telah dipublikasikan, salah satu yang popular adalah Bali: Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata. Kebalian merupakan bukunya yang teranyar meskipun penelitiannya sudah dimulai sejak 1970-an.

Buku setebal 390 halaman, terdiri atas 8 bab, ini terbit pertama kali di Paris, Prancis, pada 2017. Kemudian, diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada 2020. Meskipun penelitiannya fokus pada Bali, namun Picard juga memaparkan relasinya dengan dinamika agama dan budaya di Nusantara, bahkan di India yang dianggap sebagai asal usul Hindu.

Arsitektur Identitas

Melalui penelitiannya ini, Picard menemukan arsitektur pembentukan identitas Bali kini, yang terdiri atas tiga entitas, yaitu agama, tradisi, dan budaya. Dianalogikan sebagai sebuah pohon, agama adalah akarnya, tradisi/adat sebagai batang pohonnya, dan budaya adalah buahnya. Dari situlah muncul identitas orang Bali, yang disebut kebalian. Dengan arsitektur tersebut, sepanjang agama, tradisi/adat, dan budaya tetap utuh sebagai satu kesatuan, maka kebalian sebagai identitas orang Bali akan lestari.

Hanya, yang menarik, dari penelitian Picard terungkap bahwa proses penyatuan relasi antara agama, tradisi, dan budaya orang Bali ternyata bukan perkara mudah, terutama dalam hal apa yang kemudian disebut sebagai agama (Hindu). Sebab, pada mulanya agama orang Bali adalah ortopraksi, bukan ortodoksi.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan