BULAN DI ATAS REAL KERETA di puncak malam itu kau berbisik, “lihatlah bulan.” bulan yang telanjang, mengapung jauh di lautan awan aku memandang dari balik…
View More BULAN DI ATAS REL KERETAPenulis: Mukhlisin, jejaring duniasantri.
Seri “Wali Pitu” di Bali (3): Pangeran Mas Sepuh
Inilah yang tercatat dalam sejarah sebagai wali pertama dari tujuh ulama penyebar agama Islam di Pulau Bali: Pangeran Mas Sepuh. Ia adalah seorang pangeran. Ayahnya…
View More Seri “Wali Pitu” di Bali (3): Pangeran Mas SepuhSeri “Wali Pitu” di Bali (2): Habib Ali Bafaqih
Dalam tulisan Seri “Wali Pitu” di Bali bagian 1, salah satu dari tujuh ulama penyebar agama Islam di Pulau Bali adalah The Kwan Lie yang…
View More Seri “Wali Pitu” di Bali (2): Habib Ali BafaqihSeri “Wali Pitu” di Bali (1): The Kwan Lie
Jika di Pulau Jawa ada sembilan ulama penyebar agama Islam yang dikenal sebagai Wali Songo, di Pulau Dewata ada Wali Pitu yang diyakini sebagai penyebar…
View More Seri “Wali Pitu” di Bali (1): The Kwan LiePedoman Berpikir Nahdlatul Ulama, Pedoman Berpikir Santri
Tak ada yang aneh bila kaum nahdliyin, baik kiai, ulama, santri, maupun pesantrennya tergolong sebagai kelompok masyarakat yang paling “adem” menyikapi berbagai aturan dan imbauan…
View More Pedoman Berpikir Nahdlatul Ulama, Pedoman Berpikir SantriMbah Kandar dan Nujum “Ruyung Berkedok Jati”
Melihat kondisi umat Islam saat ini, terutama di Indonesia, teringat kata-kata Mbah Kandar puluhan tahun lalu, yang terasa bagai nujum. Inilah kutipannya dalam bahasa Jawa:…
View More Mbah Kandar dan Nujum “Ruyung Berkedok Jati”Beda Santri, Beda “Minhum”
Kita tahu, sejak masa yang jauh sebelum ada Indonesia, sebutan santri dialamatkan kepada siapa. Kalau minhum? Generasi milenial akan menyebutnya “toko sebelah”. Dengan itu, saya…
View More Beda Santri, Beda “Minhum”Mbah Manan, Kiai Sakti yang Rendah Hati
Dikenal sebagai seorang kiai yang alim, jaduk alias sakti, Mbah Manan ternyata tetap rendah hati. Pada awal abad ke-20, ia menjadi salah satu mata rantai…
View More Mbah Manan, Kiai Sakti yang Rendah HatiJalen, Mata Air Pesantren di Ujung Timur Jawa
Kini, namanya tak segegap gempita pondok-pondok pesantren besar yang bertebaran di Pulau Jawa, khususnya. Namun, pada abad ke-19 dulu, ia pernah menjadi padepokannya kiai-kiai besar…
View More Jalen, Mata Air Pesantren di Ujung Timur JawaDidi Kempot dan Kisah Nuaiman
Sobat Ambyar berduka ketika penyanyi pujaannya berpulang. Bak disambar petir di siang bolong, Didi Kempot, maestro musik rakyat itu, meninggal dunia di bulan suci Ramadan,…
View More Didi Kempot dan Kisah Nuaiman