Arwah Aktivis

841 kali dibaca

Bagi kami, menanam adalah kegiatan amal, bermanfaat bagi bumi, bermanfaat bagi kelangsungan makhluk hidup.

Pagi-pagi sekali, saya membuka jendela. Dingin menyusup ke pori-pori. Kabut masih menutupi area persawahan. Ternyata tempat ini masih alami, belum terjamah oleh industri. Masih banyak pohon-pohon dan tumbuh-tumbuhan rimbun. Telinga saya mendengar suara kicauan burung yang meramaikan pagi.

Advertisements

Seperti perkiraan saya, daerah ini masih belum padat penduduk. Saya baru tahu, karena tadi malam, saya ketiduran di mobil. Setelah bangun, saya langsung masuk ke rumah baru yang dibeli suami saya seminggu yang lalu.

Beberapa saat setelah kami masuk ke rumah, anak kami terbangun dan menangis. Lalu ayahnya menenangkannya dengan lantunan selawat dalam gendongannya.

Kami merasa bersyukur telah membeli rumah ini, karena hidup di kota membuat kami stres. Setiap hari kami selalu mendengar suara bising kendaraan. Kami harus merasakan terik matahari dengan suhu kurang lebih 30-31 derajat Celcius. Jarang ada pepohonan. Biaya hidup di sana sangat mahal. Itulah sebabnya kami pindah ke desa.

Untuk seukuran pekarangan rumah, tempat ini cukup luas. Saya bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur dan bunga hias menggunakan polybag dan pipa-pipa hidroponik untuk efisiensi lahan.

Sementara itu, suami saya bekerja di salah satu media lokal sebagai redaktur. Di sela-sela waktu kosong, dia akan membantu saya untuk menanam. Kami memang hobi bercocok tanam, apalagi suami saya. Namun karena tuntutan pekerjaan, mengharuskannya untuk standby di kantor selama 8 jam per hari. Tapi hari Sabtu dan Minggu, dia libur, sehingga dia bisa membantu saya.

Suami saya, dalam waktu dekat ini akan membuat peternakan kelinci. Selain bisa dijual kelincinya, kotoran dan urinenya bisa kami manfaatkan untuk pembuatan pupuk organik dengan cara penyulingan dan fermentasi. Kami sendiri memang tidak menyukai pupuk kimia, karena itu akan menyisakan residu bagi tanah dan mengancam kelangsungan jasad renik sebagai pengurai unsur hara. Kami mempunyai prinsip, yang hidup di alam harus kembali ke alam.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan