Al-Rosyid, Pondok Tertua yang Mencetak Entrepreneur

4,530 kali dibaca

Ramadan membawa berkah. Salah satunya dirasakan keluar besar Pondok Pesantren Al-Rosyid Bojonegoro, Jawa Timur. Jumat (24/4/2020), di hari pertama Ramadan, pondok ini melakukan panen raya buah melon jenis golden apolo. Inilah hasil “transformasi” dari pondok salaf ke pondok modern.

Selain diajari mengaji, para santri Pondok Pesantren Al-Rosyid Bojonegoro juga dididik untuk menjadi entrepreneur. Salah satunya mereka diajari bertani. Di atas lahan sawah seluas sekitar 200 meter persegi, para santri diajak menanam 2.000 lebih tanaman melon golden apolo. Penanaman dimentori para petani yang ahli di bidangnya. Hasilnya telah dipanen dan dapat memandirikan ekonomi pesantren.

Advertisements

Dari Pohon Kendal

Terletak di Jalan KH R Moh Rosyid di Desa Ngumpakdalem, Dander, Bojonegoro, Jawa Timur, Pondok Pesantren Al-Rosyid ini memiliki sejarah yang panjang, hingga disebut sebagai pondok tertua di Bojonegoro. Dulunya, Pondok Pesantren Al-Rosyid ini dikenal sebagai Pondok Kendal. Pendirinya adalah KH Muhammad Rosyid.

Saat itu, sekitar 1902, KH Muhammad Rosyid dipercaya oleh pemerintah kolonial Belanda menjadi penghulu di wilayah Bojonegoro. Saat itu, kehidupan masyarakat Bojonegoro masih dikuasai klenik. Di sana ada sebuah pohon kendal besar dan tua yang dikeramatkan. Pohon kendal itu dijadikan tempat menghaturkan sesaji, tempat berdoa dan bermohon.

Sebagai ulama yang pernah belajar agama di Mesir, KH Muhammad Rosyid tak bisa menerima perilaku masyarakat semacam. Karena masyarakat susah diberi pemahaman yang benar, akhirnya pohon kendal itu ditebang dan kayunya oleh KH Muhammad Rosyid dimanfaatkan untuk membangun pondok. Setelah pondok berdiri, KH Muhammad Rosyid mulai mengajak masyarakat sekitar untuk belajar mengaji. Sejak itu, tempat mengaji ini disebut Pondok Kendal karena bangunannya terbuat dari pohon kendal, dan KH Muhammad Rosyid sering dipanggil dengan julukan Mbah Rosyid.

Sayangnya Pondok Kendal tak berjalan lama. Tujuh tahun kemudian, pada 1909, KH Muhammad Rosyid wafat. Pondok Kendal pun vakum dalam waktu yang panjang. Sebab, KH Muhammad Rosyid belum sempat menyiapkan penggantinya. Baru setengah abad kemudian, tepatnya pada 1959, Pondok Kendal dihidupkan kembali oleh keturunan Mbah Rosyid, KH Masyhur. Demi meneruskan perjuangan Mbah Rosyid dan mengenang jasanya, KH Masyhur mengubah nama Pondok Kendal menjadi Pondok Pesantren Al-Rosyid. Setelah KH Masyhur wafat pada 1 Agustus 1974, perjuangan dan estafet kepemimpinan diteruskan KH Muhammad Sajjidun Murtadlo (Alm), KH Alamul Huda Masyhur, dan KH Muhammad Shofiyullah Masyhur yang dibantu oleh Dewan Asatidz lainnya.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan