AIR MATA PERINDU

1,334 kali dibaca

BIANG RINGU PADA-MU

Sajak dermaga dibasuh ombak,
gelombang terbakar di laut biru
serunai riak pasir, pantai berdebur
memacu buritan kapal berlayar pada-Mu

Advertisements

Menara rinduku,
pada setangkai melati di surga-Mu
bertanam jejak nafiri aksara syahadat
menabur sekerat sangkakala
di atas sajadah diam dalam suka

Merindulah sekuntum bunga,
mengepak hasrat tak bersayap
membawa harap di batas waktu yang luka

Malam pendarkan purnama,
di sudut jantung-Mu muara doa
tentang rindu sekeranjang pinta
laut-Mu merajut serpihan sajak rindu

Madura, 01-07-2021.

RINDU DI RAHIM TANAH-MU

Tuhan,
sapa takdir-Mu adalah cinta
di atas kesiur angin surga aku berkelana
menatap mahligai, menara sejulang surga

Jika jiwa ini merapal hasrat,
pada kerak rindu yang retak
biarlah puing gurun rindu padu di dada-Mu

Menabur zikir dan doa-doa
air mata memecah cawan nirwana
meraup telaga di puncak rindu

Akulah,
datang pada-Mu
dengan sisa-sisa tafakur
lesap bersama cinta

Madura, 01-07-2021.

PECAH AIR MATA PERINDU

Bukan secabik bendera,
yang aku bawa dalam irama doa
hanya sisa napas dari perindu sekaligus pendosa

Mekarlah kembang cinta-Mu,
pada aksara langit di malam itu
saat mentari tak lagi bercahaya
memendar kelam, memancar temaram

Di bawah rimbun tanah-Mu,
aku mekar bersama puisi-Mu
membaca riak ayat-ayat alam

Aku ingin memilin cahaya-Mu
Aku ingin membaca ayat-ayat-Mu
Aku ingin memahat kasih-Mu

Dekaplah dalam sujud,

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan